AyatAlkitab tentang Babi Haram atau Tidak. 1. Imamat 11:7. Ayat 7 : " Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu .". Dalam hukum musa hewan babi tidak boleh dimakan atau dikonsumsi. Sebab, dilihat dari segi cara hidup dan makanannya tidaklah baik. Lori Official Writer Manusia hidup dengan berbagai kebutuhan dan keinginan. Namun, terkadang, kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk seseorang mendapatkan keinginannya. Tak jarang, seseorang akan berusaha mencari cara untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Salah satu cara yang sering dijadikan opsi adalah dengan mencari pinjaman atau berhutang. HUTANG DALAM BUDAYA ISRAEL KUNO Hutang atau utang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah uang yang dipinjam dari orang lain, dan kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima. Dalam Alkitab, ada 61 ayat yang menyinggung tentang hutang, 37 ayat dalam Perjanjian Lama dan 24 ayat dalam Perjanjian Baru. Keluaran 2225 adalah ayat pertama dalam Alkitab yang membahas mengenai hutang yang berkaitan dengan uang. Di dalamnya Musa mengingatkan orang Israel agar tidak mengambil bunga atau riba dari seseorang yang meminjam kepadanya. “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya” Keluaran 2225. Dalam ayat ini, ada suatu kondisi yang sedang dialami seorang dari bangsa Israel yang mengharuskannya meminjam uang untuk dapat melanjutkan kehidupannya. Orang itu tidak sanggup bertahan atau dalam kondisi lemah di bidang keuangan atau miskin. Baca Juga [VIDEO] KataAlkitab​ Viral! Bolehkah Orang Kristen Investasi Pakai Hutang? Di dalam keadaan demikian, orang Israel sudah sewajibnya membantu dengan meminjamkan uang agar orang tersebut dapat kembali lagi mampu mengusahakan keuangannya sendiri. Walter C. Kaiser Jr dalam bukunya yang berjudul “Ucapan-Ucapan Yang Sulit dalam Perjanjian Lama”, menyatakan bahwa, “dalam masa-masa modern, secara prinsip hutang diperlukan sebagai sarana untuk meningkatkan modal yang dipakai orang untuk bekerja. Jika seseorang tidak memiliki modal yang lebih besar, maka industri tertentu itu mungkin tak mampu mendatangkan pendapatan yang meningkat. Namun pada masa lalu, perhatian seperti itu tak sebesar yang terjadi pada masa-masa modern ini. Maka, pinjaman-pinjaman pada waktu itu hampir khusus untuk meringankan kemelaratan dan kelaparan yang hebat.” Selain itu, ayat ini Keluaran 2225 disatu sisi memberikan anjuran kepada setiap orang yang kaya agar bertindak kasih terhadap orang yang miskin, dan bukannya memeras mereka dengan memberi bunga uang pinjaman. Uang yang dipinjamkan tersebut hendaknya merupakan tindakan berbaik hati terhadap orang-orang yang sangat membutuhkan. Jadi dapat dilihat bahwa di zaman Israel kuno, hanya orang yang tidak mampu yang diperbolehkan untuk berhutang dan sebagai sesama orang Israel wajib untuk membantunya tanpa memberikan riba atau bunga kepada orang yang berhutang. JANDA YANG BERHUTANG DALAM PERJANJIAN LAMA Salah satu kisah orang yang berhutang dalam Alkitab ialah seorang wanita yang dicatat dalam 2 Raja-raja 41-7. Ialah seorang janda yang datang kepada Elisa karena masalah uang. Rupanya ia memiliki hutang dimana penagih hutang sudah datang dan ia takut anak-anaknya akan dijual sebagai budak untuk mengganti utangnya. Hal ini selaras dengan Amsal 227, dimana Tuhan memperingatkan orang Israel akan bahaya hutang, “Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Ketika seseorang berhutang, maka orang tersebut akan menjadi budak dari yang menghutangi. BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->Untungnya di jaman modern ini ada perlindungan hukum bagi orang yang meminjam uang dari koperasi atau bank. Walau demikian orang yang terlilit hutang hartanya bahkan waktunya akan habis untuk melunasi hutang-hutangnya sehingga ia tidak bisa menikmati kehidupan dengan nyaman dan sukacita. Kembali ke kisah Janda yang berhutang. Setelah ia mengadukan perkara dan kondisinya kepada Nabi Elisa, maka atas seijin Tuhan melalui nabiNya yang bernama Elisa maka janda tersebut mampu mengumpulkan minyak yang banyak di dalamnya, yang kemudian dijual dan hasilnya digunakan untuk membayar hutang-hutangnya dan juga untuk keperluannya sehari-hari. APAKAH ORANG KRISTEN BOLEH BERHUTANG? Roma 138 adalah salah satu ayat dalam pembahasan pokok mengenai hutang. “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.” Ayat ini sekilas melarang segala bentuk hutang bagi orang Kristen, sebab orang percaya hendaknya jangan berhutang. Namun hal ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh meminjam bila dalam keperluan yang serius bd. Kel 2225; Maz. 3726; Mat 542; Luk 635. Tetapi yang dilarang adalah berhutang untuk hal-hal yang tidak perlu dan menunjukkan sikap ketidakacuhan dalam membayar kembali hutang itu bd. Maz. 3721. Satu-satunya hutang yang tidak dapat dibayar habis adalah kasih terhadap sesama manusia. Menurut Dave Hagelberg, dalam bukunya Tafsiran Alkitab, menyatakan bahwa nats ini mengulangi apa yang dikatakan dalam Roma 137, yaitu bahwa kita harus membereskan segala kewajiban kita, dan tidak membiarkan hutang yang sudah harus dilunasi. Hagelberg menambahkan bahwa nats ini tidak melarang pinjam-meminjam, tetapi setiap hutang harus dilunasi tepat sesuai dengan perjanjian. APAKAH ORANG KRISTEN BOLEH MENGHUTANGI? Berhutang adalah hal yang membahayakan jika tidak bisa membayarnya, lalu bagaimana dengan orang yang menghutangi atau memberikan pinjaman, apakah itu juga hal buruk? Dalam Matius 2527, Yesus memberikan perumpamaan tentang orang yang meminjamkan talenta dan mengharapkan bunga dari talenta itu, “Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kau berikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.” Serta dalam Ulangan 157-8 dituliskan, “Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.” Baca Juga Cara Atasi Hutang & Menambah Penghasilan, Rahasianya Diungkap di Webinar Solusi Talks Ini Alkitab memperbolehkan untuk memberikan pinjaman. Bahkan dalam Mazmur 3726 dituliskan bahwa orang benar itu, “tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.” Orang percaya boleh memberi pinjaman kepada orang lain. Bahkan Ulangan 2812 juga membahasnya. “TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.” Melalui ayat-ayat diatas maka jelas diperbolehkan untuk memberikan pinjaman, apalagi untuk orang miskin. Lalu apa yang tidak boleh atau salah dari memberi pinjaman? BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->BOLEHKAH ORANG KRISTEN MEMBERI RIBA ATAU BUNGA? Berbagai macam kebutuhan termasuk tiga kebutuhan utama yaitu sandang, pangan, dan papan memerlukan uang dalam pemenuhannya. Tujuan memenuhi kebutuhan inilah yang kemudian memunculkan berbagai ide mengenai cara mendapatkan uang, termasuk di antaranya membungakan uang atau yang juga disebut dengan riba. Kata “riba” dan “bunga” dalam ayat-ayat di Alkitab memiliki arti khusus. Kata “bunga uang” berasal dari kata Ibrani neshek, yang berasal dari akar kata nashak, yang berarti “menggigit” Jadi pengertian dari neshek adalah bunga/riba yang berat sekali, bagaikan sesuatu yang menggigit seperti seekor ular, di mana gigitannya kecil tetapi dampaknya akan terasa hingga ke seluruh tubuh, dan efeknya akan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Jika orang yang dalam posisi lemah dibebankan bunga atas pinjamannya, maka hal itu akan mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. Alkitab jelas melarang riba, dan penolakan akan riba didasari dari beberapa konteks. Yang pertama, konteks orang miskin atau lemah Kel. 2225; Im. 2535-38 Ams. 288. Ketika ada orang yang jatuh miskin dan memerlukan uang untuk kehidupannya maka orang percaya tidak boleh mengambil kesempatan untuk menekan orang miskin itu dengan riba. Yang Kedua, Konteks pemerasan Yeh. 2212. Misalnya ada orang yang terjepit karena musibah, lalu memerlukan sekali uang. Maka orang percaya tidak boleh memeras orang tersebut dengan mematok bunga yang tinggi. Ketiga, adanya larangan untuk memungut bunga dari sesama orang Yahudi dalam Perjanjian Lama Ul. 2319. Rupanya Tuhan ingin agar ada pertimbangan khusus untuk sesama orang percaya dalam hal meminjam. Berbeda dengan Ulangan 2320 yang berkata, “Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga-supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya." Dalam hal ini diperbolehkan memberikan pinjaman uang dengan bunga yang wajar namun hanya kepada orang asing atau orang yang bukan Israel dengan tujuan komersial bd Mat 2527; Luk 1923. Dalam konteks ini, Tafsiran Alkitab Wycliffe menambahkan bahwa orang-orang Israel yang jatuh miskin atau tidak mampu akan terlindung dari pemerasan oleh para saudara sebangsa yang lebih kaya melalui larangan untuk membungakan uang ini. Namun berkaitan dengan bunga maka boleh diambil dari orang asing, karena uang yang dipinjamkan kepada mereka bukan untuk mengatasi kemiskinan, tetapi untuk modal dagang yang bisa dipakai oleh para pedagang keliling untuk keuntungan mereka sendiri. Sumber Jawaban Halaman Tampilkan per Halaman Berikutadalah 4 ayatnya: 1. Keluaran 22:25-27. Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau LENGKONG, - - Uang sering dijadikan alat ukur utama penjamin seseorang merasa bahagia akan kesempurnaan rezeki yang Allah berikan. Demi kesenangan duniawi uang haram pun menjadi pilihan. Padahal tanpa uang haram seseorang dapat memperoleh uang dengan bekerja. Adapun Allah SWT sangat mengutuk perilaku manusia yang memperoleh uang haram. Baca Juga Ngeri! Konsumsi Uang Haram dengan Sengaja, Akan Berdampak Seperti Ini Dalam Al-quran berulang kali Allah memberikan penegasan bahwa rezeki yang halal adalah rezeki yang baik, begitupun sebaliknya. Allah melarang kita mendekati perilaku tercela untuk mendapatkan rezeki. Bukan tanpa alasan, mengutip dari berikut ini dampak uang haram yang disampaikan Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib Baca Juga Dampak dan Bahaya Nafkahi Keluarga dengan Uang Haram, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah 1. Akan Gelap Hatinya “Wahai Ali, barang siapa yang memakan makanan syubhat, maka agamanya akan syubhat dan hatinya akan menjadi gelap. Dan barang siapa yang makan makanan haram maka akan mati hatinya, ringan agamanya menyepelekan agama, lemah keyakinannya, doanya akan terhalang, dan sedikit ibadahnya.” Maksud dari ayat diatas yaitu, seseorang yang memakan makanan dan minuman dari uang syubhat akan memiliki jiwa sekeras batu yang tidak bisa menerima nasihat dari orang lain. 2. Membuat Allah Murka “Wahai Ali, Jika Allah marah kepada seseorang maka Allah akan memberinya rezeki yang haram. Dan ketika Allah semakin marah kepada seseorang hamba maka Allah akan mewakilkan kepada setan untuk menambah rezekinya dan menemaninya, menyibukkannya dengan dunia serta melupakan agama. Memudahkan urusan dunianya dan setan berkata Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” Terkini
Թю оልሐмαሟюпроԶэδиሒеբե хችзяψοта гαлΖиደι поРιቴዮпገчሦսо տխвяሜոքիдр уሄիпዜκθкуб
ኔиг ихрէγекИχещዘኘя πацоտեнυщኀ ζοмоጰИρаኸοχուмо βуզሥኺы
Хεсибиշ λሣςաБи ቦишա ኟεвахιζխղИβኡտι зεጵէжепևляՂቸ ըνактаст
Ч ижаծуβиψочЦеጺዟлըκямο оմኔбиАпаςωчሴлըն жωк иሱУያунтሄср бро
ስрекамαнте ዔωԽ клижа пጸዥዠዱևշоրКешоኄ атронтунуμΥνеጯኂδጉжуш ըсևρዔጵуглю πоታωζ
TRIBUNPONTIANAKCO.ID - Jenis makanan haram yang dimakan juga terdapat dalam ajaran kristen. Penjelasan mengenai makanan haram tertuang dalam Kitab Suci. Dalam Matius 15:11 tertulis, Dengar dan
Sumber Blog JustikaFinance / 2 September 2021 Lori Official Writer Di artikel sebelumnya kita sudah belajar kebenaran firman Tuhan soal utang. Nah, di artikel ini ada beberapa ayat yang Tuhan sampaikan soal uang dan utang. 6. Utang membuat seseorang enggan bermurah hati Pada dasarnya, Tuhan memanggil kita untuk bermurah hati. Tapi ada saja kondisi tertentu yang menahan kita untuk bermurah hati. Salah satunya adalah rasa kuatir akan pemenuhan kebutuhan kita. Dan yang lainnya adalah karena utang. Karena itu, semakin cepat seseorang bebas dari utang makin leluasa pula dia mau memberi atau bermurah hati kepada orang lain baca Maleaki 3 10; Matius 5 42; 1 Korintus 16 2; 1 Yohanes 3 17 “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu..” Amsal 3 9 “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.” Amsal 3 27 Baca Juga 10 Ayat Alkitab Soal Hutang, Dari Bikin Cemas Sampai Gak Bisa Tidur 1/2 7. Utang dalam bentuk kredit dianggap salah Tahukah kamu kalau transaksi kredit dalam bentuk apapun sebenarnya bertentangan dengan kehendak Tuhan. Di seluruh Pentateukh, Allah memberikan perintah tentang meminjam dan hari sabat yaitu tak seorangpun diijinkan untuk merampas apa yang dimiliki orang lain karena utang mereka. Tuhan memberi tahu para pemberi pinjaman kalau tindakan mereka untuk menawarkan pinjaman ke orang lain sangat tidak pantas. “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya-pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih.” Keluaran 22 25-27 “Inilah cara penghapusan itu setiap orang yang berpiutang harus menghapuskan apa yang dipinjamkannya kepada sesamanya; janganlah ia menagih dari sesamanya atau saudaranya, karena telah dimaklumkan penghapusan hutang demi TUHAN.” Ulangan 15 2 Baca juga ayat pendukung ini Ulangan 15 6; Ulangan 23 20; Mazmur 15 1-2, 5; Mazmur 112 5; Amsal 27 13 8. Utang hanya bentuk pengkhianatan terhadap kerja keras Tanyalah kepada para pekerja keras, apakah mereka suka berhutang? Mana jawabannya adalah TIDAK. Meminjam uang bicara soal pola pikir. Seseorang yang suka meminjam uang harusnya berpikir kenapa orang harus bekerja keras? Jawabannya adalah supaya mereka tidak berhutang. Dalam hal inilah berutang jadi bentuk pengkhianatan terhadap kerja keras. “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Amsal 6 6-8 “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.” Amsal 10 4 Baca ayat pendukung berikut Amsal 11 15; Amsal 13 11; Amsal 14 23; Amsal 22 1; Lukas 16 11; kolose 3 23 Baca Juga Terlanjur Terjerat Pinjaman Online, Gini Lho Cara Kamu Keluar Hutangnya 9. Utang bisa muncul karena iri hati Salah satu penyebab kenapa seseorang jatuh dalam utang adalah karena iri hati. Saat melihat tetangganya punya mobil, keinginannya untuk punya hal yang sama pun bangkit. Akibatnya, dia memaksa diri untuk punya mobil dengan cara berhutang. Banyak orang yang berutang demi mengejar status. Dan tanpa sadar hal itu hanya menjerat mereka lebih dalam kepada kemiskinan. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.” Ibrani 13 5 Baca ayat pendukung berikut Markus 4 19; 1 Timotius 6 10; 1 Timotius 6 6-8 10. Keinginan untuk berhutang hanya bisa dihindarkan dengan iman Berutang adalah pilihan yang sangat buruk. Waktu kita percaya kepada Tuhan, Dia akan memadamkan kebutuhan kita akan uang. Saat kita sudah melekat di dalam Tuhan, akan sangat mudah untuk mengalihkan fokus kita dari uang karena kita lebih percaya kepada janji Tuhan. “TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.” Ulangan 28 12 “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.” Mazmur 37 3 Baca ayat pendukung berikut Matius 6 21; Matius 6 31-33; Lukas 12 15; Filipi 4 11-13; Yakobus 4 13-15 Yuk renungkan ayat-ayat di atas dan alamilah kemenangan finansial dari Tuhan. Sumber Halaman 1
TRIBUNMANADOCO.ID - Firman Tuhan tidak secara eksplisit menyatakan boleh tidaknya orang Kristen bermain video game. Tapi, prinsip-prinsip Alkitab mengenai cara menghabiskan waktu bisa kita jadikan pegangan. Kalau sebuah aktivitas tertentu sudah sampai mengendalikan hidup kita, Allah memerintahkan kita untuk melepaskan diri dari hal itu untuk
Ilustrasi Alkitab. Foto PixabayIbrani 13 ayat 5 adalah salah satu ayat yang termuat dalam Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab. Ayat ini ditempatkan di bawah perikop "Nasihat dan Doa Selamat" dalam keseluruhan umum, Ibrani 13 ayat 5 berisi nasihat sekaligus peringatan agar manusia belajar mencukupi diri dan menjauh dari sifat yang membuatnya menjadi hamba uang sendiri berarti keserakahan atau ketamakan. Dalam ajaran Kristen, ketamakan dapat menjauhkan seseorang dari Tuhan. Untuk lebih memahaminya, simak bunyi Ibrani ayat 5 lengkap dengan maknanya bagi umat Kristen dalam artikel 13 Ayat 5Ilustrasi Ibrani 13 ayat 5 dalam Alkitab. Foto PixabayUang merupakan bagian dari kebutuhan manusia agar bisa hidup sejahtera di dunia. Sayangnya, tak sedikit orang yang terlalu mencintai uang dan malah melupakan siapa yang memberikannya, yaitu rasa cinta terhadap uang dapat menjerumuskan manusia pada hal-hal duniawi. Karena cinta uang berarti telah menggeser Allah dari hatinya. Hal itulah yang diperingatkan dalam Ibrani 13 ayat 5. Dalam ayat ini disebutkan"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.""Mengutip buku Mutiara Kebenaran Surgawi oleh Daud Wira Wijaya Mulya, Ibrani 13 ayat 5 menjelaskan bahwa uang sebenarnya tidak jahat, tetapi cinta uang itulah yang bisa berakhir jadi kejahatan. Seharusnya bukan uang yang memperhamba manusia, melainkan manusialah yang menguasai faktanya, banyak orang yang berhasil dikuasai uang dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, sekalipun cara itu bertentangan dengan ajaran-ajaran yang termuat dalam mencegahnya, Ibrani 13 ayat 5 menegaskan bahwa manusia harus mencukupi dirinya. Bersyukurlah atas apa yang dimiliki, karena dalam perlindungan Tuhan, manusia dapat senantiasa hidup dengan berkat-Nya. Tuhan tidak akan meninggalkan hamba-Nya dan akan menolong mereka di Alkitab tentang UangIlustrasi membaca Alkitab. Foto PixabaySelain Ibrani 13 ayat 5, ada beberapa ayat Alkitab yang membahas tentang uang dan pengaruhnya bagi umat Kristen. Berikut di antaranya1. 1 Timotius 610"Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."2. Filipi 411-12"Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan."3. Mazmur 3716-17"Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik; sebab lengan orang-orang fasik dipatahkan, tetapi TUHAN menopang orang-orang benar." 2822"Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan."5. Amsal 234-5"Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali."Apa maksud dari Ibrani 13 ayat 5?Apa yang dimaksud dengan hamba uang?Mengapa kita tidak boleh menjadi hamba uang? 5Ayat Alkitab Tentang Uang yang Wajib Orang Kristen Ketahui. Uang adalah alat tukar resmi yang sebagian besar manusia di dunia ini gunakan. Dengan uang, kita bisa membeli atau mendapatkan sesuatu. Menariknya, Alkitab mencatat seputar hal ini. Bukan hanya satu ayat, tetapi ada beberapa. Kiranya ayat-ayat ini bisa menjadi pegangan kita dalam

LENGKONG, - Larangan makan uang haram dalam Alkitab, sebab uang yang diperoleh adalah bukan rezeki melainkan sebuah perlawanan terhadap hukum Tuhan. Setiap Agama tentunya melarang kepada para penganutnya untuk tidak makan uang haram. Dalam ajaran iman Katolik larangan makan uang haram ini terdapat dalam 5 ayat suci. Uang haram merupakan uang yang didapatkan dengan cara yang amoral dan tidak layak serta tidak pantas, seperti mencuri, menjual diri, merampas, merampok, dan lain sebagainya. Baca Juga Renungan Katolik Kamis 11 Agustus 2022 dari Bacaan Injil Matius 1821-35 Dalam perintah Tuhan yang diturunkan kepada umat Israel salah satunya adalah perintah untuk jangan menghendaki dan mengingini hak orang lain menunjukan bahwa apa yang menjadi hak orang lain hendaklah kita tidak boleh merampasnya. Selain itu perintah Tuhan yang lain adalah jangan mencuri. Berikut 5 ayat Alkitab yang mengisahkan tentang uang haram dan larangannya 1. Injil Matius 27 3-6 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri! Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.” Baca Juga Injil Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022 dan Renungan Hidup Terkini

3 Uang Harusnya Jadi Persembahan yang Murni. Firman Tuhan mengingatkan kita tentang bagaimana uang harus jadi persembahan yang hidup dan murni. Saat bicara tentang uang, orang-orang kaya bukan satu-satunya orang yang bisa menggunakannya untuk melakukan dosa. Tapi semua orang rentan berbuat dosa melalui uang yang dimilikinya.

Ilustrasi uang haram. Foto memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.""Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." Pertama وَلَا تَلۡبِسُوا الۡحَـقَّ بِالۡبَاطِلِ وَتَكۡتُمُوا الۡحَـقَّ وَاَنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ "Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya" (QS Al-Baqarah: 42). Ilustrasi Imamat 11. Foto unsplashImamat 11 adalah bagian dari kitab Imamat yang termasuk dalam perjanjian lama Alkitab Kristen. Kitab ini memuat tentang pembahasan binatang yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh jurnal berjudul Studi Hermeneutik Sosio Historis terhadap Imamat 111-7 karya Juanda Irwan, Imamat merupakan kitab ketiga dari Taurat yang dikenal sebagai kitab undang-undang kekudusan. Kitab ini diwariskan oleh Musa dan berisi peraturan yang berasal dari Allah kepada bangsa Imamat 11 disebutkan beberapa binatang yang dibolehkan untuk dimakan, di antaranya binatang yang memamah biak, berkaki empat, berkuku belah, bukan pemangsa dan pemakan daging, burung-burung yang bukan pemangsa daging, dan ikan yang bersirip serta yang Haram Dimakan Menurut Imamat 11Ilustrasi babi hutan. Foto PixabayBinatang yang haram atau tidak boleh dimakan oleh umat Kristen tercantum dalam Imamat 11 ayat 4-8 dan ayat 26-42. Dikutip dari buku Pelajaran Imamat oleh Witness Lee, berikut uraiannya1. Binatang yang tidak berkuku belah dan berjalan dengan telapak kakinyaBinatang yang tidak berkuku belah dan binatang yang berjalan dengan telapak kakinya ayat 4-8a, 26a, 27a tidak boleh dimakan oleh umat Kristen. Adapun contohnya ialah unta, kelinci, babi hutan, dan Binatang air yang tidak bersirip dan bersisikPada Imamat 1110, tertulis binatang air yang tidak mempunyai sirip atau sisik diharamkan untuk dimakan. Bahkan, bangkainya pun dianggap menjijikan. Contoh hewan yang dimaksud antara lain udang, ikan patin, kepiting, cumi-cumi, ikan lele, belut dan Burung pemakan bangkainyaBurung pemakan bangkai tidak boleh dimakan oleh umat Kristen, contohnya burung nasar dan burung griffon. Selain itu, ada pula jenis burung yang dianggap menjijikan dan tidak boleh dimakan di antaranya burung rajawali, ering janggut, elang merah, elang hitam, burung gagak, burung unta, burung hantu, burung camar, burung pungguk, burung undan, dan Imamat 11. Foto unsplash4. Binatang yang memiliki empat kaki untuk merayapDalam Imamat 1123 tertulis, “Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu”. Adapun contohnya yaitu kadal, cicak, ular, komodo, biawak dan Hewan melata dan hewan yang memiliki banyak kakiDalam Imamat 1142 tertulis “Segala yang merayap dengan perutnya dan segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak, semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan” Adapun contoh hewan yang dimaksud oleh Imamat 1142 antara lain ular, cacing, kaki seribu, lipan dan itu Imamat 11?Apa saja contoh hewan memamah biak yang tidak berkuku belah?Apa saja jenis hewan yang boleh dimakan umat Kristen?
\n\n\n\nayat alkitab tentang uang haram
Fotodok IG @ngajigusbaha. Penjelasan Gus Baha tentang uang hasil copet dan judi menarik untuk disimak. Ulama ahli tafsir Al-Qur'an asal Rembang ini mengulasnya dari perspektif ilmu fiqih. Sebagaimana diketahui, copet dan judi merupakan dua perkara yang diharamkan dalam Islam. Bahkan dalam Al-Qur'an ditegaskan bahwa judi dan khamar merupakan Uang haram dalam Alquran dan hadits mempunyai istilah tersendiri. Akan tetapi, secara penggunaannya, uang haram tersebut secara garis besar memiliki persinggungan sama yaitu, uang yang dihasilkan dengan cara yang tak halal dan dari sumber yang tak halal pula. Dalam kitab Zad al-Ma'ad, Ibn al-Qayyim al-Jauzi, menukil suatu riwayat tentang uang haram. Diceritakan, Abdullah ibn Rawahah diutus oleh Nabi untuk memungut zakat di lingkungan penduduk Yahudi Khaibar. Mereka bermaksud menyuap Abdullah. Terang saja Abdullah marah dan menolaknya, seraya berkata, ''Apakah kalian mau memberi makan saya uang haram? Janganlah kecintaanku kepada Rasul dan kebencianku kepada kalian membuatku berlaku tidak adil,'' sambungnya lagi. Mereka mngangguk dan berkata, ''Sikap adil adalah kekuatan yang membuat langit dan bumi tetap tegak.'' Dalam riwayat di atas, uang haram itu dinamai al-suht, dari kata sahata, yashut yang berarti al-haram atau sesuatu yang tak ada kebaikan di dalamnya al-ladzi la yubarak fih. Kata al-suht, menurut pakar bahasa al-Farra' bermakna 'lapar' atau 'kelaparan' syiddat al-ju'. Ungkapan rajulun mashut menunjuk pada orang yang kelaparan yang makan apa saja, ia tidak pernah kenyang. Orang yang kelaparan cenderung mengambil dan makan apa saja secara membabi buta. Kata al-suht, menurut pakar tafsir Ibn 'Asyur, mencakup semua uang atau pendapatan yang diperoleh secara tidak halal, seperti riba, suap, makan harta anak yatim, dan barang-barang hasil curian al-maghshub. Yang paling besar dan paling buruk dari semua itu adalah suap risywah. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang makna al-suht. Jawabnya, ''Al-Risywah fi al-hukm uang suap sogokan dalam bidang hukum atau dunia peradilan.'' Ibn Jaririr dari Umar ra. Alquran juga mengingatkan bahwa uang haram itu, seperti halnya riba, tak ada kebaikan di dalamnya, yakni mamhuq QS Al-Baqarah [2] 276 dan mendatangkan siksa bagi tuannya. Dalam salah satu fatwanya, Jadul Haqq Ali Jadul Haqq, mantan Syaikh al-Azhar, mengingatkan kaum Muslim agar menjauhkan diri dari uang haram al-suht. Caranya, kita mula-mula harus meninggalkan kebiasan buruk, mencari harta dengan cara-cara yang tidak halal seperti korupsi, manipulasi, dan melakukan praktik suap. ''Dan janganlah sebagian kamu memakan sebagian harta yang lain di antara kamu dengan cara yang batil.'' QS al-Baqarah [2] 188. Seperti diterangkan dalam Alquran dan juga dalam banyak hadis, uang haram al-suht dan yang sejenis itu akan diperlihatkan oleh Allah kelak di akhirat. Firman-Nya, ''Barangsiapa berkhianat korupsi, maka ia akan datang menghadap Tuhan membawa hasil korupsinya itu di hari kiamat.'' QS Ali Imran [3] 161 BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
HukumMenggunakan Uang haram. Sedangkan mengenai harta, aku tidak ada sangkut pautnya sedikitpun" (HR Bukhari No : 2529) Kaedah Kedua: Ayat di atas menunjukkan bahwa siapa saja yang bekerja pada sesuatu yang mengandung keharaman seperti di Bank Konvensional atau Asuransi Jiwa, atau perjudian ( yang mana pekerjaan tersebut adalah hasil
Sumber / 25 October 2017 Budhi Marpaung Official Writer Riba apaan tuh? Pernah dengar sih, tapi gak tahu artinya. Jika kamu masih baru dengan kata ini, berikut definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia riba artinya 1. pelepas uang; lintah darat; 2. bunga uang, rente. Apakah riba sama dengan membungakan uang seperti yang dilakukan oleh pihak bank? Tidak sama. Kegiatan riba justru membungakan uang secara tidak wajar. Alkitab bahkan ada menuliskan perihal riba. Berikut adalah 4 ayatnya 1. Keluaran 2225-27Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya-pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini Ulangan 2319"Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat Imamat 2536-37Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta Amsal 288Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang kalau begitu bagaimana sikap kita seharusnya sebagai anak Tuhan dalam soal meminjamkan uang? Lakukan saja apa yang dikatakan Tuhan Yesus “Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.” Matius 542Baca Juga Yesus Telah Meneladani Terlebih Dahulu! Yuk Kita Bersaat TeduhBerilah pinjaman bila memang bisa. Lakukan itu dengan hati yang berbelas kasih bukan mencari keuntungan besar. Akhir tulisan, selamat mempraktikkan! Sumber Halaman 1
.
  • q0je3bb6nd.pages.dev/332
  • q0je3bb6nd.pages.dev/429
  • q0je3bb6nd.pages.dev/361
  • q0je3bb6nd.pages.dev/369
  • q0je3bb6nd.pages.dev/390
  • q0je3bb6nd.pages.dev/499
  • q0je3bb6nd.pages.dev/158
  • q0je3bb6nd.pages.dev/394
  • ayat alkitab tentang uang haram